Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 01:43:17【Kabar Kuliner】524 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(1)
Sebelumnya: Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia
Selanjutnya: Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG
Artikel Terkait
- Polri tindak pengguna vape etomidate meski bukan narkotika
- Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad
- Ribuan ton bantuan terkumpul dari perlintasan Gaza sejak 10 Oktober
- Lewandowski dan Olmo bisa kembali perkuat Barcelona saat hadapi Elche
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
- Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik
- Kolaborasi kuliner Indonesia
- 8 ragam kuliner khas Halloween dari berbagai negara dan tradisinya
- Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis
- KEK Batang: Enam perusahaan berinvestasi Rp456,76 miliar
Resep Populer
Rekomendasi

DKI kemarin, kapal tenggelam hingga Pramono tolak atlet Israel

Pemprov DKI harus jaga sanitasi kota terutama saat musim hujan

Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM

Isaiah Hartenstein raih penghargaan Bob Lanier Community Assist

Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal

Upaya Jakarta cari "cuan" baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran

Pemprov DKI harus jaga sanitasi kota terutama saat musim hujan

Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T